Sabtu, 03 November 2012

paper mini manajemen pemasaran


TUGAS
RINGKASAN MANAJEMEN PEMASARAN
O
L
E
H
        NAMA  : BULAN NAIBAHO
        KELAS : AB-4D




POLITEKNIK NEGERI MEDAN
ADMINISTRASI BISNIS
T.A 2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN

Pemasaran adalah  suatu sistem  keseluruhan dari kegiatan  bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada  maupun pembeli potensial (William J. Stanton)

Pemenuhan kebutuhan dari keinginan akan suatu produk dapat dilakukan dengan cara-cara yaitu: Produksi sendiri (self Production),  paksaan (coercive), mengemis/meminta (begging), melakukan jual-beli atau pertukaran (exchange).

Perbedaan sales dan marketing
Marketing adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk dan mendistribusikan barang yang bertujuan untuk memuaskan konsumen.  
Selling adalah kegiatan penjualan produk sebagai bagian dari kegiatan marketing. 
Kegiatan marketing tercakup 4 unsur-unsur variabel marketing yang terdiri dari Product(produk) yang dihasilkan, Price (harga), Place (saluran distribusi), dan Promotion (promosi).

Tujuan suatu sistem pemasaran adalah memaksimumkan tingkat konsumsi, memaksimumkan tingkat kepuasan konsumen, memaksimumkan pilihan, memaksimumkan kualitas hidup.

Fungsi pemasaran adalah fungsi pertukaran yang terdiri dari fungsi penjualan dan fungsi pembelian, fungsi pengadaan fisik yang terdiri dari fungsi transportasi dan fungsi penyimpanan, fungsi penunjang yang terdiri dari fungsi penunjang permodalan , fungsi penyediaan informasi pemasaran, riset pemasaran, dan fungsi standarisasi dan penggolongan mutu, serta fungsi penanggungan resiko pemasaran.

Bauran pemasaran (marketing mix) mempunyai empat variabel utama yaitu product, price, place, promotion.

Terdapat 5 macam konsep pemasaran, yaitu konsep produksi , konsep produk, konsep penjulan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran kemasyarakatan.


BAB II
LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAAN

Pengertian Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.

Faktor Lingkungan Pemasaran ada dua yaitu Lingkungan mikro perusahaan dan Lingkungan makro perusahaan.
Lingkungan mikro perusahaan yaitu pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya. Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing.

Pengaruh faktor lingkungan makro pemasaran yaitu:
 a. faktor demografi, merupakan faktor yang terdiri dari jumlah penduduk, angka kelahiran dan kematian, komposisi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

b. faktor ekonomi, merupakan mempunyai pengaruh makro terhadap kinerja perusahaan yang ada di Indonesia secara keseluruhan.

 c. faktor social budaya merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh pemasar adalah kecenderungan perubahan dalam sikap dan perilaku dari masyarakat.

 d. faktor politik dan hokum merupakan undang-undang peraturan dan kebijakan yang diberlakukan pemerintah dapat berpengaruh terhadap pemasaran perusahaan.

e. faktor teknologi merupakan perubahan teknologi dalam memproduksi dan memasarkan produk akan mempercepat tingkat volume penjualan.

f. faktor persaingan merupakan perusahaan yang mempunyai tujuan sama yaitu memperoleh keuntungan dengan saingan produk yang sama juga.




BAB III
RISET PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pengertian Riset Pemasaran
Dapat didefenisikan sebagai pengumpulan pemrosesan, pelaporan, dan penafsiran informasi pada (Longerecker, Moore, Petty, 2001;186) Ruang Lingkup Riset Pemasaran
Kegiatan riset pemasaran memiliki ruang lingkup seperti, riset pasar dan penjualan, barang, ekonomi perusahaan, periklanan, dan lingkungan.   Riset pasar dan penjualan meliputi yaitu mengukur potensi pasar, menganalisis luar pasar, menyelidiki karakteristik pasar, menganalisis penjualan, dan menaksir permintaan produk baru.

Proses riset pamasaran terdiri dari :
1.Perumusan masalah yang merupakan langkah pertama dalam prosedur riset dan merupakan langkah paling sulit dalam riset pemasaran.

2. Yang kedua menentukan sumber informasi dibagi dua yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat penelitian atau ditempat objek penelitian dilakukan.  Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber lain.

3. Yang ketiga metode pengumpulan data yang dilakukan dengan survey, observasi, dan eksperimen. Metode survey adalah data yang terkumpul melalui wawancara dengan sejumlah orang (sampel) yang dipilih dari kelompok yang lebih besar.
Observasi adalah peneliti tidak berhubungan langsung dengan respondennya.
Eksperimen adalah peneliti melakukan pengukuran akibat dari dua variabel atau lebih.  Pencobaan ini dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan.

4.  Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data di lapangan.  Mencari langsung ke lapangan agar tidak terjadi kekeliruan.

5. Langkah terakhir adalah menganalisis data dan membuat laporan, setelah data dikumpulkan mengadakan perbaikan, tabulasi, dan analisis data sebelumnya dibuat laporan.  Laporan harus dibuat secara teliti dan hati-hati karena laporan ini akan dilakukan untuk pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran. 


Pengertian sistem informasi pemasaran

Sistem informasi pemasaran adalah  struktur yang berkesinambungan dan saling berinteraksi dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk pengumpulan, mensortir, menganalisa secara tepat dan akurat kepada pengambil keputusan dalam bidang pemasaran. 

Sistem informasi pemasaran ini perlu dimiliki oleh setiap perusahaan karena, semakin berkurangnya rentang waktu yang disediakan bagi para eksekutif untuk mengambil keputusan, sementara beberapa keputusan menuntut dilakukan sekarang. Yang kedua bidang kegiatan pemasaran menjadi semakin luas dan rumit. Yang ketiga semakin berkurangnya sumber daya. Yang keempat konsumerisme perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa konsumen sering merasa tidak puas terhadap barang yang dibelinya. Yang terakhir adalah ledakan informasi ini sering dikatakan sebagai era informasi.

Pengembangan Informasi
Sumber informasi bagi manajer pemasaran adalah catatan intern, intelegent pemasaran dan riset pemasaran.  Catatan intern adalah catatan yang berisi informasi yang sering menimbulkan masalah karena informasi ini pada umumnya dikumpulkan untuk tujuan lainnya.  Intelegent pemasaran adalah informasi sehari-hari tentang perkembangan di lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyusun dan menyesuaikan rencana.  Informasi pelamar dan pesaing, informasi mereka mengadakan bisnis dengan pesaing, informasi bahan penerbitan dan dokumen public, informasi dengan mengamati pesaing atau menganalisis fakta fisik.

















BAB IV
PASAR, SEGMENTASI PASAR, PENCAKUPAN (PEMILIHAN) PASAR DAN POSISI PASAR

Pasar  adalah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian.  Penggolongan pasar terdiri dari pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual atau pedagang, dan pasar pemerintah.

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasarmenjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memilikikebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkinmembutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.

Dasar segmentasi pasar berdasarkan faktor demografis terdiri dari kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten, provinsi. Dasar segmentasi berdasarkan demografik terdiri dari umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup  keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan ras.  Segmentasi pasar berdasarkan psikorafis terdiri dari kelas social, gaya hidup, karakteristik kepribadian.   Faktor segmentasi pasar berdasarkan perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap, kepuasan, tanggap terhadap suatu produk.

Memilih Segmen Pasar
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa.  Kita dapat menentukan karakter segmen pasar dengan berbagai cara.  Salah satu cara adalah mengidentifikasikan segmen preferensi:
a. Preferensi Homogen adalah suatu pasar dimana semua pelanggan secara umum memiliki preferensi yang sama pasar tidak menunjukkan segemen alami. 
b.  Preferensi Terdifusi
adalah Suatu pasar mempunyai preferensi yang sangat bervariasi.  Jika ada beberapa merek di pasar, masing-masing ingin memposisikan diri didalam ruang persaingan dan memperlihatkan perbedaan nyata untuk menyesuaikan diri dengan perbedaaan dalam preferensi konsumen.
c. Preferensi Kelompok adalah suatu pasar dimana dihasilkan ketika segmen pasar alami muncul dari kelompok konsumen dengan preferensi yang sama.
Posisi Produk
Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting ( tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan hubungan dengan produk-produk pesaing) .

BAB V
PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU MEMBELI KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen faktor kebudayaan
Kebudayaan  mempunyai  penaruh paling  luas dan mendalam terhadap prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social.  Yang kedua faktor social,  Kelas social adalah divisi atau kelompok yang relative homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarkis dan anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perrilaku yang mirip.  Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen.

Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran.  Yang ketiga Faktor  pribadi, Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu, usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.  Yang keempat faktor psikologis, Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan.

Teori motivasi Freud, Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian orang adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri.
Teori Motivasi Moslow, Abraham Moslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu.  Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan. Kebutuhan psikologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan dan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. 
Teori Herzberg, bahwa mempunyai dua implikasi.  Pertama, penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk menghindari ketidakpuasan.  Kedua, penjual harus mengidentifikasikan setiap kepuasan atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok mereka.

Selanjutnya Persepsi , yang artinya sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan meninterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang bermakna. Pengetahuan, Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam perilaku individu tertentu yang berasal dari pengalaman. Atau pengetahuan adalah seseorang diperoleh dari keterkaitan dan interaksi antara dorongan (drives), stimuli, petunjuk (cues), respon, dan penguatan (reinforcement). Keyakinan dan Sikap, Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal.  Sikap menjelaskan evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan seseorang yang suka atau tidak suka terhadap obyek atau ide tertentu.
Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner atas riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut :

a.       Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya.

b.      Pencarian Informasi
Dalam mencari berbagai alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya.
Sumber informasi dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:
1.      pribadi: keluarga, teman,tetangga, rekan
2.      komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan
3.      public: media massa, organisasi pemeringkat,konsumen.
4.      Eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

c.       Evaluasi Alternatif
Jika semua alternative yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.

d.      Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.

e.       Perilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.  Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternative yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kepuasan pasca pembelian
Merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen akan kecewa; jika kinerja memenuhi harapan, konsumen akan puas; jika melebihi harapan, konsumen akan sangat puas.

Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia akan mungkin membeli produk itu kembali. Sedangkan mereka yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk tersebut.















BAB VI
PASAR INDUSTRI

Pasar industri adalah institusi atau usahawan yang membeli produk atau jasa dan didayagunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lain atau menjalankan operasi mereka sendiri.  Sifat Pasar Industri mempunyai yaitu, pembelinya sedikit, pembelinya terpusat secara geografis, permintaan barang industry, permintaan barang industri tidak elastisitas.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada pasar industri.
1.      Pengenalan masalah/kebutuhan,  pengenalan masalah dapat dimunculkan melalui rangsangan internal maupun eksternal.
2.      Yang kedua, deskripsi kebutuhan secara umum maksudnya perusahaan harus membuat uraian secara lebih terperinci tentang jumlah, jenis, harga, dan lain-lain yang diinginkan. 
3.      Yang ketiga, spesifikasi produk  merupakan perusahaan perlu memiliki produk yang ditawarkan termasuk, penilaian daya tahan produk, harga, kehandalan produk, masa manfaat, warna , kemampuan berproduksi dan sebagainya. 
4.      Yang keempat, pencarian pemasok merupakan perusahaan perlu memperoleh informasi tentang pemasok yang berkualitas dan memenuhi persyaratan sebagai pemasok (supplier) produk.
5.      Yang kelima, pengajuan proposal merupakan perusahaan pembeli meminta supplier untuk mengajukan penawaran melalui proposal.
6.      Yang keenam seleksi pemasok merupakan perusahaan harus menseleksi pemasok berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 
7.      Yang ketujuh spesifikasi rutin pemesanan, pada tahap ini perusahaan menyiapkan spesifikasi rutin pemesanan meliputi jumlah yang dibutuhkan, waktu pengiriman, kebijakan pengembalian, garansi. 
8.      Yang terakhir pengkajian kinerja pemasok merupakan perusahaan dapat menghubungi para pengguna dan menanyakan tingkat kepuasan mereka.








BAB VII
PRODUK (PRODUCT)

Produk  adalah  segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan yang dimana produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan  gagasan.

Tingkatan produk
Produk  yang  dihasilkan  oleh perusahaan memiliki tiga tingkatan yaitu:
Produk inti (Core Product) merupakan jasa pemecahan masalah atau manfaat inti yang diperoleh konsumen ketika mereka membeli sebuah produk. 
Produk actual (Actual Product) merupakan komponen, model, tampilan, nama merk, kemasan dan ciri-ciri produk lainnya yang berkomunikasi untuk memberikan manfaat produk ini.
Produk tambahan (Augmented Product) adalah pelayanan dan manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di sekeliling produk inti dan produk actual yang meliputi: intalasi, pelayanan purna jual, jaminan, pengiriman dan kredit.

Klasifikasi Produk Konsumsi (Penggolongan Produk Konsumsi) sehubungan dengan itu maka produk dapat diklasifikasikan dengan cara berikut:
1 . Berdasarkan daya tahan produk dan kewujudannya, yang terdiri dari:
a.       Barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang-barang konsumsi yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. 
b.      Barang tahan lama (durable goods) yaitu barang-barang konsumsi yang digunakan melebihi periode waktu yang telah ditetapkan dan biasanya memiliki banyak kegunaan.
c.       Jasa adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk penjualan.

2. Berdasarkan kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian (Consumer Buying Habits) atau berdasarkan tujuan pemakaiannya.
a.    convinence goods yaitu produk yang dibeli seketika dan dengan usaha yang minimal.
b.   barang belanja/barang lux adalah barang-barang konsumsi yang dalam proses pemilikan dan pembelian biasanya diperbandingkan menurut kecocokan mutu, harga, dan model.
c. barang khusus adalah barang-barang konsumsi dengan karakteristik atau identifikasi produk yang unik yang kelompok-kelompok pembeli tertentu bersedia memperoleh dengan upaya pembelian khusus.
d. Unsought goods yaitu barang yang diketahui konsumen atau konsumen mengetahuinya tetapi umumnya tidak berfikir untuk membelinya.
Produk  Industri adalah barang-barang yang dibeli oleh industri dan organisasi untuk diproses lebih lanjut atau dipakai dalam menjalankan bisnis.  Perbedaan antara barang konsumen dan barang industri didasarkan pada tujuan pembeliannya.
Klasifikasi Produk Industri
Barang Industri dibagi ke dalam 5 (lima) golongan yaitu bahan baku, komponen dan barang setengah jadi , perlengkapan operasi, instalasi dan mesin, alat bantu lainnya.
Identifikasi Produk
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau desain, atau kombinasi dari semua itu dengan tujuan mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk dan jasa pesaing. 
Pengemasan (packaging)
Pembungkusan atau pengemasan  merupakan kegiatan untuk merancang dan membuat bungkus untuk suatu produk.  Suatu pembungkusan dapat memegang peranan penting apabila produk itu merupakan benda yang kecil bentuknya. 

Terdapat tiga jenis kemasan /pembungkus yaitu kemasan primer adalah bungkus yang langsung menyentuh produk, kemasan sekunder adalah bahan yang melindungi kemasan primer, kemasan pengiriman yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan dan mengirim produk. 
Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.

Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

1. Tahap Perkenalan / Introduction
Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.

2. Tahap Pertumbuhan / Growth
Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar. 




3. Tahap Kedewasaan / Maturity
Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini.
Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.

4. Tahap Penurunan / Decline
Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi.

Strategi  pengembangan  produk  baru  terdiri  dari  8 (delapan) tahapan yaitu:
1.      Pencetusan gagasan,
2.      Penyaringan gagasan,
3.      Pengembangan  dan pengujian konsep,
4.      Strategi pemasaran,
5.      Analisis bisnis,
6.      Pengembangan produk,
7.      Uji pemasaran,
8.      Komersialisasi. 














BAB VIII
HARGA

Harga  adalah  sejumlah uang  yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Tujuan penetapan harga sebagai berikut yaitu untuk bertahan hidup, untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesarkan marketskare, untuk menjaga kesan bahwa produk  yang  ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan menangkal persaingan.

Metode penetapan harga
1.      Menghitung seluruh biaya tiap unit ditambah margin tertentu (laba, yang dikehendaki).
Rumus:  Harga Jual Produk  =  Jumlah Biaya + Margin
2.      Menggunakan analisis pulang pokok (break even point) yaitu suatu keadaan dimana jumlah penerimaan dari hasil penjualan sama dengan seluruh  biaya yang dikeluarkan (Total Revenue = Total Cost)

Strategi harga
Ada tiga strategi menetapkan harga suatu barang atau jasa:
Price skimming, dimana sebuah  perusahaan mengenakan  suatu  harga pengenalan yang tinggi sering disertai dengan promosi besar-besaran.
Penetapan harga penetrasi (penetration Pricing) yakni dimana sebuah perusahaan membebankan harga yang relative rendah atas suatu produk pada  awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar massal.
Penetapan harga keadaan tetap (status Quo Pricing) yaitu kebijakan penetapan harga tetap atau yang sesuai dengan persaingan.  Penetapan harga diskon dan pengurangan harga
Diskon tunai adalah pengurangan harga kepada pembeli yang membayar tagihan mereka lebih awal.  Diskon jumlah adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar. 
Diskon fungsional adalah diskon yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, menyelenggarkan pelaporan. 
Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musim.
Potongan harga adalah jenis lain dari pengurangan daftar harga. 
Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan bagi dealer karena berpartisipasi dalam program pemasangan  iklan dan dukungan penjualan.

Penetapan harga psikologis
Ketika konsumen dapat menilai kualitas produk dengan memeriksa produk tersebut atau dengan mengingat pengalaman masa lalu mengenai produk tersebut  menekan sedikit saja menggunakan harga untuk menilai kualitas.  Ketika konsumen tidak dapat menilai kualitas karena mereka kurang memiliki informasi atau keterampilan, harga menjadi sinyal yang penting atas kualitas.





























BAB IX
PROMOSI

Keberhasilan suatu perusahaan dalam bidang pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan menyediakannya bagi pelanggan saat ini dan calon pelanggan potensial.   Suatu bentuk komunikasi antara pemasar dengan konsumennya dinamakan kegiatan promosi. 
Fungsi Promosi
Memberitahu, mengingatkan, membujuk/meyakinkan, memodifikasi tingkah laku.
Bauran promosi adalah kombinasi dari variabel-variabel (alat-alat) promosi yang terdiri dari pemasangan iklan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity) dan pemasaran langsung (direct marketing) yang bertujuan untuk memberitahu, meningkatkan dan pada akhirnya diharapkan dapat merubah perilaku konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bauran promosi adalah jumlah dana, sifat pasar, jenis produk, dan tahapan dalam siklus kehidupan barang. 
Variabel-variabel promosi  terdiri dari:
1.      Pemasangan iklan
Adalah sebagai salah satu unsur bauran promosi dan sangat menentukan dalam mencapai tujuan penjualan barang.
Iklan adalah suatu bentuk komunikasi massa satu arah yang bersifat impersonal yang biasanya dibiayai sponsor. M
Sifat iklan ada tiga yaitu iklan informasi, iklan persuasi, iklan pengingat.
Jenis iklan ada beberapa jenis yaitu
a.       Periklanan Produk , dimana periklanan ini menawarkan produk ke masyarakatan.  Periklanan ini dibagi kedalam primary  demand  advertising, selective demand advertising.
b.      Periklanan Kelembagaan, iklan ini dilakukan untuk  menimbulkan simpati terhadap pemasang iklan dan ditujukan untuk menciptakan good will.
c.       Periklanan Pasar dimana iklan ini bergantung pada sasaran yang dituju, konsumen akhir, pedagang, atau pemakai industri.  Iklan ini terdiri dari iklan konsumen, iklan pedagang, iklan industri. 
d.      Iklan geografis, secara geografis atau berdasarkan luasnya cakupan iklan, maka iklan dapat dibagi menjadi dalam tiga jenis yaitu:
1.      Periklanan Nasional
2.      Periklanan Regional
3.      Periklanan Lokal (Local Advertising)

2.      Promosi Penjualan
Promosi adalah kegiatan pemasaran yang terdiri dari beraneka ragam alat promosi yang dirancang untuk merancang pasar lebih cepat atau lebih kuat.
Kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan adalah sampel, kupon, kemasan harga, premi, stiker dagang.

Konteks dan undian
Alat ini memberikan kesempatan kepada konsumen, penyalur dan wiraniaga untuk memenangkan hadiah misalnya tiket, uang, atau barang sebagai imbalan ekstra promosi penjualan pada umumnya dilakukan oleh hampir semua organisasi, baik yang profit orientasi maupun yang bukan.

3.      Publisitas
Publisitas adalah mencakup pengaturan ruang editorial agar terpisah di ruang lainnya di semua media yang disebut baca, dilihat atau didengar oleh konsumen perusahaan atau calon konsumen dengan maksud untuk mencapai tujuan penjualan.
Publisitas suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua criteria yaitu publisitas produk, publisitas kelembagaan.

4.      Penjualan Perusahaan
Merupakan suatu proses interaksi langsung antar penjual dan pembeli. 
Proses penjualan terdiri dari atas beberapa tahap yaitu, prospecting (memilih dan menilai prospek), approaching (pendekatan Pendahuluan), presentation (presentasi) demonstration (demonstrasi), Handling objection (penanganan keberatan), closing (penutupan), follow-up (tindak lanjut.











BAB X
SALURAN DISTRIBUSI

Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga pemasaran yang saling tergantung (interdependent)  dan terkait (interrelated) yang kegiatannya adalah menyalurkan barang/jasa dari titik awal suatu produk sampai ke konsumen akhir atau ke pemakai industri.

Saluran distribusi menciptakan tiga jenis kegunaan (utility) bagi konsumen, yaitu:
1.      Time utility, tersedianya sebuah produk atau jasa pada momentum yang memiliki kebutuhan pelanggan.
2.      Place utility, tersedianya produk dan jasa didalam suatu lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
3.      Ownership utility, tercipta pada saat kepemilikan barang beralih dari produsen ataupun peralatan pembeli.

Jenis perantara pemasaran (marketing Intermediaries) para perantara dalam suatu saluran pemasaran terdiri:
1.      Pengecer (retailer) adalah perusahaan yang membeli produk dari produsen atau dari grosir dan menjualnya kepada konsumen akhir.
2.      Pedagang grosiran (merchant wholesalers) adalah organisasi yang memudahkan pemindahan produk atau jasa dari pabrikan ke produsen, penjual kembali, pemerintah, institusi, dan pengecer.
3.      Agen atau broker adalah perantara grosir yang memudahkan penjualan suatu produk dari produsen ke pemakai akhir dengan mewakili pengecer, grosir, atau pabrikan dan tidak mengambil hak produk tersebut.

Fungsi saluran distribusi dapat dibagi kedalam lima kelompok lima kelompok, yaitu:
1.      Mempermudah proses pertukaran
2.      Mengurangi ketidak cocokan
3.      Standarisasi transaksi
4.      Mempertemukan para pembeli dan penjual
5.      Menyediakan layanan pelanggan




Kebijakan saluran distribusi
Ada tiga strategi yang tersedia berkenaan dengan jumlah anggota saluran yang akan digunakan pada setiap tingkatan, yaitu;
1.      Distribusi intensif (intensive Distribution )
merupakan suatu strategi dimana mereka menyimpan produk mereka di sebanyak mengkin outlet.
2.      Distribusi eksklusif (Exclusive Distribution)
Merupakan produsen memberikan sejumlah terbatas hak eksklusif  untuk mendistribusikan produk perusahaan pada wilayah mereka masing-masing.
3.      Distribusi selektif (selective distribution)
Merupakan produsen menggunakan lbih dari satu perantara, tetapi lebih sedikit dari keseluruhan perantara yang ingin menjual produk perusahaan .

Tingkatan distribusi
Merupakan setiap lapisan perantara pemasaran yang melakukan beberapa kegiatan untuk membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir berkenaan dengan tingkat distribusi.

Ada tiga tingkat saluran yaitu:
1.   Saluran nol, dimana pemasaran langsung, tidak menggunakan perantara.
2.   Saluran satu tingkat, dimana saluran pemasaran tak langsung yang terdiri dari satu tingkat perantara yaitu pengecer.
3.   Saluran tiga tingkat, dimana pedagang besar membeli barang dari produsen, kemudian menjualnya ke pemborong, pemborong menjual ke pengecer dan pengecer menjual ke konsumen akhir.



1 komentar: